PERJALANAN CGP ANGKATAN 5

PERJALANAN CGP


1. Lokakarya Orientasi

Lokakarya Orientasi yang dihadiri oleh Calon Guru Penggerak, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah serta perwakilan Dinas Pendidikan. Lokakarya dipandu oleh Pengajar Praktik. 

Lokakarya ini bertujuan untuk memberi pemahaman tentang Program Guru Penggerak, alur belajar Calon Guru Penggerak dan dukungan yang perlu diberikan oleh Kepala Sekolah selama program berlangsung.

2. Modul 1.1: Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional

Setelah mempelajari modul ini, 

1. CGP mampu memiliki pengetahuan tentang dasar-dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara (KHD), 

2. CGP mampu mengelola pembelajaran yang berpihak pada murid pada konteks lokal kelas dan sekolah,

3. CGP mampu refleksif-kritis dalam mengembangkan dan menerapkan pembelajaran yang mencerminkan dasar-dasar Pendidikan KHD dalam membimbing murid mencapai kekuatan kodratnya.


Aksi nyata Modul 1.1: 

CGP membuat perubahan konkret di kelas dan menuliskannya dalam refleksi jurnal secara rutin. 

3. Modul 1.2: Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak

Setelah mempelajari modul ini, Calon Guru Penggerak akan

1. CGP memahami bagaimana nilai diri dapat terbentuk dan pengaruhnya terhadap peran sebagai Guru Penggerak.

2. CGP membuat gambaran diri di masa depan terkait dengan-nilai dan peran seorang Guru Penggerak.

3. CGP membuat kesimpulan berdasarkan pengalaman dan aksi yang dapat dilakukan untuk memperkuat peran dan nilai Guru Penggerak.


Modul Aksi Nyata 1.2: 

1. CGP mampu menerapkan strategi untuk memperkuat nilai dan peran Guru Penggerak

2. CGP terbiasa untuk menilai hasil pembelajaran yang didapat selama rangkaian modul 1.2

4. Pendampingan Individu 1: Refleksi Awal Kompetensi Guru Penggerak

  1. Diskusi tantangan belajar berani

  2. Refleksi penerapan perubahan kelas sesuai pemikiran Ki Hajar Dewantara

  3. Diskusi pembuatan kerangka portofolio

  4. Diskusi peta posisi diri dan rencana pengembangan diri dalam kompetensi guru penggerak

5. Lokakarya 1: Pengembangan komunitas praktisi

Setelah mengikuti lokakarya 1, Calon Guru Penggerak mampu:

1. menjelaskan hubungan pola pikir pemimpin pembelajaran di konteks sekolah 

2. menjelaskan pentingnya dan manfaat komunitas praktisi baik untuk dirinya sendiri dan lingkungan belajar

3. menjelaskan konsep, filosofi dan prinsip pengembangan komunitas sebagai bagian dari peran guru penggerak 

4. Identifikasi komunitas praktisi yang sudah ada  

5. Praktik nilai yang sudah ada untuk mewujudkan filosofi, dan peran guru penggerak. 

6. Modul 1.3: Visi Guru Penggerak

Setelah mempelajari modul ini, Calon Guru Penggerak akan: 

1. CGP mampu merumuskan visinya mengenai lingkungan belajar yang berpihak pada murid

2. CGP mampu mendukung kekuatan yang dimiliki CGP dalam penumbuhan potensi murid

3. CGP mampu membuat rencana manajemen perubahan (menggunakan paradigma dan model inkuiri apresiatif) di tempat di mana mereka berkarya

4. CGP mampu menjalankan rencana manajemen perubahan (menggunakan paradigma dan model inkuiri apresiatif) di tempat di mana mereka berkarya.

 

Aksi Nyata 1.3: 

CGP mengeksekusi rencana manajemen perubahan dengan menerapkan paradigma inkuiri apresiatif dan membuat dokumentasi pribadi untuk proses pendampingan individu oleh Pengajar Praktik

7. Modul 1.4: Budaya Positif

Setelah mempelajari modul ini, Calon Guru Penggerak akan

1. CGP mampu mendemonstrasikan pemahamannya mengenai konsep Budaya Positif yang di dalamnya terdapat konsep perubahan paradigma stimulus respon dan teori kontrol, 3 teori motivasi perilaku manusia, motivasi internal dan eksternal, keyakinan kelas, penghargaan dan penghargaan, 5 kebutuhan dasar Manusia, 5 posisi kontrol guru dan segitiga restitusi.

2. CGP mampu menerapkan strategi disiplin positif yang memerdekaan murid untuk menciptakan ekosistem sekolah aman dan berpihak pada anak.

3. CGP mampu menyusun langkah-langkah dan strategi nyata yang efektif dalam mewujudkan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan sekolah agar tercipta budaya positif yang dapat mengembangkan karakter murid.

4. CGP mampu reflektif dan kritis terhadap budaya di sekolah dan terus mengembangkannya sesuai kebutuhan sosial dan murid.


Aksi Nyata 1.4: 

CGP menyampaikan kepada rekan-rekannya mengenai perubahan paradigma dan penerapan strategi disiplin positif di kelas/sekolahnya masing-masing untuk menciptakan budaya positif. Rama dalam kegiatan ini akan membantu murid dalam belajar dengan aman dan nyaman untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagaimana disampaikan oleh Ki Hadjar Dewantara mengenai tujuan pendidikan.

8. Pendampingan Individu 2: Perubahan paradigma pemimpin pembelajaran

1. Diskusi refleksi diri tentang lingkungan belajar di sekolah 

2. Diskusi refleksi perubahan diri setelah mempelajari paket modul 1.

3. Diskusi rencana merintis komunitas praktik di sekolah, berdasarkan hasil pemetaan di lokakarya 1

9. Lokakarya 2: Visi untuk Perubahan Lingkungan Belajar

Setelah mengikuti lokakarya 2, Calon Guru Penggerak mampu

1. menjelaskan visi dan perkembangan/kemajuan prakarsa perubahan level diri (Aksi Nyata modul 1.3) serta memperbaharui rencana ke depan berdasarkan umpan balik Calon Guru Penggerak lain

2. menjelaskan rencana penerapan disiplin positif di kelas dan strategi penerapan di sekolah (Aksi modul 1.4) serta memperbaharui rencana ke depan berdasarkan umpan balik Calon Guru Penggerak lain

3. menunjukkan kemampuan melakukan disiplin positif dengan Segitiga Restitusi

4. menunjukkan kemampuan dalam membuat yakin Kelas 

10. Modul 2.1: Pembelajaran untuk Menuhi Kebutuhan Belajar Murid

Setelah menyelesaikan modul ini, peserta diharapkan dapat menjadi Guru Penggerak yang mampu:

1. Mendemonstrasikan pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi dan alasan mengapa pembelajaran berdiferensiasi diperlukan;

2. erti mengidentifikasi dan memahami kebutuhan belajar murid;

3. Menganalisis penerapan diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk;

4. Mengimplementasikan Rencana Pembelajaran Berdiferensiasi dalam konteks pembelajaran di sekolah atau kelas mereka sendiri;

5. mengambil keputusan sikap kreatif, percaya diri, mau mencoba, dan berani mengambil risiko dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.

 

Aksi Nyata: 

CGP menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari untuk membuat rencana, mengimplementasikan dan melakukan refleksi pembelajaran berdiferensiasi dan kemudian mendokumentasikan proses tersebut dalam moda yang dapat dipilih sendiri.

11. Modul 2.2: Pembelajaran Sosial dan Emosional

Setelah menyelesaikan modul ini, peserta diharapkan dapat menjadi Guru Penggerak yang mampu:

1. Memahami pembelajaran sosial dan emosional yang berdasarkan kerangka CASEL (Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning)

2. Pemahaman tentang pembelajaran sosial dan emosional berbasis kesadaran penuh (mindfulness) 

3. Memahami strategi untuk menerapkan pembelajaran sosial dan emosional berbasis kesadaran penuh sesuai dengan konteks masing-masing guru

4. Penerapan pembelajaran sosial dan emosional berbasis kesadaran penuh (mindfulness) dalam kegiatan di kelas, lingkungan sekolah, dan komunitas praktisi.


Modul Aksi Nyata 2.2:

1. CGP menerapkan rancangan pembelajaran sosial dan emosional berbasis kesadaran penuh yang dikoneksikan dengan materi modul lain di kelas yang diampunya.

2. CGP membuat sebuah RPP dengan memasukkan unsur diferensiasi dan kompetensi sosial-emosional, untuk dipraktikkan dalam kelas. 

3. CGP mendokumentasikan praktik pembelajaran tersebut dalam bentuk video.

12. Pendampingan Individu 3: Implementasi Pembelajaran yang Berpihak pada Murid

1. Refleksi hasil survei (feedback 360) + penilaian sendiri tentang kompetensi guru penggerak

2. Diskusi rencana penerapan pembelajaran sosial-emosional

3. Diskusi hasil lokakarya 2 (keterlaksanaan dari tahapan BAGJA)

13. Lokakarya 3: Peran Pemimpin dalam Pengembangan Pembelajaran

Setelah mengikuti lokakarya 3, Calon Guru Penggerak mampu

1. mendemonstrasikan pemahaman mereka tentang pembelajaran berdiferensiasi.

2. mendemonstrasikan pemahaman mereka mengenai mindfulness dan integrasi 5 kompetensi sosial emosional dalam berlatih mengejarkan.  

3. merencanakan strategi berbagi dengan rekan sejawat mengenai pembelajaran berdiferensiasi dan kompetensi sosial emosional.

14. Modul 2.3: Pembinaan untuk Supervisi Akademik

Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan menjadi guru penggerak yang mampu:

1. menjelaskan konsep pembinaan secara umum;

2. pembinaan dengan pengembangan diri lainnya, yaitu pendampingan, konseling, fasilitasi, dan pelatihan;

3. menjelaskan konsep pembinaan dalam dunia pendidikan sebagai pendekatan pengembangan kompetensi diri dan orang lain (rekan sejawat);

4. menjelaskan paradigma berpikir kompetensi dalam komunikasi yang memberdayakan untuk pengembangan;

5. menjelaskan prinsip-prinsip pembinaan dalam komunikasi yang memberdayakan untuk pengembangan kompetensi;

6. antara dengan paradigma dan prinsip-prinsip pembinaan dengan supervisi akademik; 

7. membedakan antara coaching, kolaborasi, konsultasi, dan evaluasi dalam rangka memberdayakan rekan sejawat;

8. melakukan percakapan dengan alur TIRTA  ;

9. praktik tiga kompetensi inti coaching : coaching presence , mendengar aktif, dan mengajukan pertanyaan berbobot dalam percakapan coaching ;

10. menjelaskan percakapan untuk membuat rencana, melakukan refleksi, memecahkan masalah, dan melakukan kalibrasi;

11. memberikan umpan balik dengan paradigma berpikir dan prinsip dan pembinaan

12. mempraktikan rangkaian supervisi akademik yang berdasarkan paradigma berpikir coaching.


Aksi Nyata:

CGP mengajak satu rekan sejawat di sekolah asal untuk menjalankan rangkaian supervisi akademik dengan pendekatan coaching pada Pendampingan Individu ke-5 di hadapan Pengajar Praktik.

15. Modul 3.1: Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan menjadi guru penggerak yang mampu:

1. melakukan praktik keputusan yang berdasarkan prinsip pemimpin pembelajaran

2. Jenis-jenis paradigma dilema etika yang dihadapi oleh dirinya sendiri maupun orang lain; CGP mampu memandang reflektif, kritis, kreatif, dan terbuka dalam menganalisis dilema tersebut.

3. Memilih dan memahami 3 (tiga) prinsip yang dapat dilakukan untuk membuat keputusan dalam dilema pengambilan keputusan.

4. penerapan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan yang diambil dalam dilema pengambilan keputusan; CGP; reflektif, kritis, dan kreatif dalam proses tersebut.


Aksi Nyata

CGP mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah asal. CGP akan menjalankan praktik pengambilan keputusan dan pertimbangannya pada saat pendampingan individu.

16. Pendampingan Individu 4: Evaluasi dan Pengembangan Proses Pembelajaran

1. PP observasi kelas CGP untuk melihat penerapan dari modul budaya positif, pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial-emosional.

2. Penilaian Observasi Praktik Pembelajaran

3. Dijalankan dalam pola pikir coaching (pra, observasi dan pasca)

17. Lokakarya 4: Penguatan Praktik Pembinaan

Setelah mengikuti lokakarya 4, Calon Guru Penggerak mampu

1. menunjukkan kemampuan melatih yang melelahkan 

2. Identifikasi kekuatan, pengembangan area dan menyusun rencana perbaikan dalam proses pembelajaran yang berpihak pada murid 

3. menunjukkan kemampuan melakukan rangkaian supervisi akademik dengan menggunakan pola pikir coaching.

18. Modul 3.2: Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan menjadi guru penggerak yang mampu:

1. Menganalisis aset dan kekuatan efektif dalam pengelolaan sumber daya yang efisien.

2. Merancang pemetaan potensi yang dimiliki sekolahnya menggunakan pendekatan Pengembangan Komunitas berbasis Aset (Asset-Based Community Development).

3. Program Merancang kecil menggunakan hasil pemetaan kekuatan atau aset yang sudah dilakukan.

4. sikap aktif, terbuka, kritis dan kreatif dalam upaya pengelolaan sumber daya.

 

Aksi Nyata : 

CGP melakukan implementasi materi dalam lingkup yang lebih luas, kemudian mendokumentasikan proses, hasil dan perkembangan belajarnya dalam bentuk e-portfolio, dan membuat refleksinya.

19. Modul 3.3: Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

Secara khusus, modul ini diharapkan dapat membantu Calon Guru Penggerak untuk mampu:

1. pemahaman tentang konsep kepemimpinan dan pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasila. 

2. pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan suara, pilihan, dan kepemilikan murid.

3. Menganalisis sejauh mana suara, pilihan dan dipertimbangkan dalam program intrakurikuler/kokurikuler/ekstrakurikuler sekolah untuk mewujudkan lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid.

4. Strategi komunitas pelibatan dalam program sekolah untuk mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid. 

5.Menerapkan satu program/kegiatan sekolah yang mendorong kepemimpinan murid dan mempertimbangkan keterkaitannya dengan apa yang telah dipelajari dari modul-modul sebelumnya.

 

Aksi Nyata:

1. garis program/kegiatan CGP yang telah dibuat pada tahapan sebelumnya

2. CGP mendokumentasikan proses eksekusi program/kegiatan mereka dalam bentuk e-portfolio

20. Pendampingan Individu 5: Rancangan Program yang Berpihak pada Murid

1. Refleksi penerapan aksi nyata modul 3.1 

2. Diskusi rancangan program yang berdampak pada murid

3. Diskusikan perkembangan komunitas praktisi yang dijalankan di sekolah serta implementasi dari rencana di lokakarya 3 untuk berbagi ke rekan sejawat

21. Lokakarya 5: Kolaborasi dalam Pengelolaan Program yang Berpihak pada Murid

Setelah mengikuti lokakarya 5, Calon Guru Penggerak mampu

1. memaknai data yang diperoleh dalam tahapan B (Buat pertanyaan) dan A (Ambil pelajaran) untuk menjadi informasi dalam merancang fase Gali mimpi.

2. menentukan aktor-aktor yang akan dilibatkan dalam fase gali mimpi sekaligus menyusun strategi pelibatan aktor tersebut. 

3. mulai membuat perencanaan program bagian Judul Program atau kegiatan, latar belakang, dan tujuan program.

22. Pendampingan Individu 6: Refleksi perubahan diri dan dampak pendidikan

1. panen Persiapan hasil belajar

2. Pengumpulan survei umpan balik dan refleksi hasil survei tentang kompetensi guru penggerak (feedback 360)

3. Refleksi perubahan dalam pembelajaran yang sudah diterapkan selama 6 bulan, diskusikan dampak pada diri guru dan murid yang terjadi

4. Penilaian pemetaan aset; diskusi apakah tujuan program sudah dikomunikasikan ke warga sekolah

23. Lokakarya 6: Keberlanjutan Pengembangan Diri Dan Sekolah

Setelah mengikuti lokakarya 6, Calon Guru Penggerak mampu

1. menghasilkan rencana pengembangan sekolah yang berdampak pada murid dan sesuai dengan kondisi/sumberdaya sekolah

2. menghasilkan rencana untuk meningkatkan kompetensi diri sebagai pemimpin pembelajaran untuk mendukung pengembangan sekolah

24. Lokakarya 7: Festival Panen Hasil Belajar Calon Guru Penggerak

Setelah mengikuti lokakarya 7, Calon Guru Penggerak mampu

1. menjelaskan proses yang dialami dan praktik baik yang didapatkan dalam mengembangkan program yang berdampak pada murid

2. membagikan hasil pembelajaran selama 6 bulan dan hal-hal lain dari diri sendiri kepada undangan lokakarya (Kepala Sekolah, Dinas pendidikan, Komunitas daerah)

3. mengumpulkan saran untuk pengembangan program dari para pengunjung

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama